Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini melakukan mutasi besar-besaran terhadap sejumlah perwira tinggi di lingkungan Polri. Dalam mutasi yang tertuang dalam surat telegram nomor ST/200/I/KEP/2025 yang dikeluarkan pada 31 Januari 2025, dua posisi penting, yaitu Asisten Utama Kapolri bidang Operasi (Astamaops) dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), mengalami pergantian.

Latar Belakang Mutasi

Mutasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas Polri dalam menjalankan tugasnya. Kapolri menekankan pentingnya penyegaran dalam jajaran kepemimpinan untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam rapat yang diadakan, Kapolri juga mengingatkan bahwa mutasi ini merupakan hal yang biasa dalam organisasi untuk memastikan bahwa setiap posisi diisi oleh individu yang tepat.

Pejabat yang Diganti

  1. Astamaops: Posisi Asisten Utama Kapolri bidang Operasi yang sebelumnya dijabat oleh Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca kini diisi oleh Irjen Imam Sugianto. Imam sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Pergantian ini diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam operasi kepolisian, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan yang ada.
  2. Kakorlantas: Irjen Aan Suhanan yang menjabat sebagai Kakorlantas juga digantikan. Ia memasuki masa pensiun dan posisinya kini diisi oleh Brigjen Agus Suryonugroho, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah. Brigjen Agus diharapkan dapat membawa inovasi dalam pengelolaan lalu lintas dan keselamatan di jalan raya.
  3. Kapolda Kepri: Selain itu, Brigjen Asep Safrudin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Kepri kini diangkat menjadi Kapolda Kepri, menggantikan Irjen Yan Fitri yang juga memasuki masa pensiun.

Tanggapan dan Harapan

Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, membenarkan adanya mutasi ini dan menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk meningkatkan kinerja Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kami berharap dengan adanya mutasi ini, jajaran Polri dapat lebih responsif dan adaptif terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.

Kapolri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai unit di Polri untuk menciptakan sinergi yang lebih baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Setiap anggota Polri harus siap untuk beradaptasi dan bekerja sama demi kepentingan masyarakat,” tambahnya.

Mutasi perwira tinggi Polri yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan langkah strategis untuk memperkuat struktur kepemimpinan di lingkungan Polri. Dengan pergantian posisi Astamaops dan Kakorlantas, diharapkan Polri dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks. Masyarakat pun berharap agar perubahan ini dapat membawa dampak positif dalam pelayanan kepolisian dan meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat.